BENGKALIS
- Keberhasilan Kabupaten Bengkalis menekan angka stunting hingga mencapai 8,40
persen, diapresiasi banyak pihak. Salah satunya tim penguji pada penilaian
kinerja aksi konvergasi percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau.
Dihadapan tim penguji, Bupati perempuan
pertama di Riau ini memaparkan berbagai inovasi yang telah dilakukan Pemkab Bengkalis
dalam menekan angka stunting. Hingga menjadi yang terendah se-Provinsi Riau.
Dibawah kepemimpinan Kasmarni, capaian
prevalensi stunting selama 2022 sebesar 8,40 persen. Angka prevalensi itu tidak
hanya dibawah Provinsi Riau tapi juga Indonesia. Riau saja sampai 2022, hanya
turun 17 persen. Sedangkan Indonesia secara keseluruhan turun mencapai angka
21,6 persen. Keberhasilan wilayah berjuluk Negeri Junjungan itu tidak terlepas
dari berbagai inovasi dan regulasi yang telah dilakukan oleh Bupati Kasmarni
beserta jajarannya.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten
Bengkalis ini, sedikitnya ada 5 aksi nyata yang telah dilakukan. Pertama, telah
ditetapkannya desa lokus berdasarkan SK Bupati Nomor: 663/KPTS/IX/2022 tentang
penetapan desa dan kelurahan lokasi fokus intervensi percepatan penurunan
stunting. Kedua, kucuran dana guna mendukung penurunan stunting. Tahun 2022
saja melalui APBD Bengkalis dialokasikan anggaran kurang lebih
Rp.28.894.524.790. Anggaran ini meningkat di 2023, menjadi Rp.39.224.006.946.
Anggaran ini diluar dari bantuan keuangan khusus Bermasa Rp.1 miliar per 1
kecamatan, 1 desa dan 1 kelurahan. Ketiga, telah dilaksanakan rembuk stunting.
Tidak hanya level kabupaten tapi juga 11 kecamatan dan 136 desa.
Selanjutnya keempat, telah ditetapkan
Peraturan Bupati Nomor: 24 Tahun 2021 tentang Peran Pemerintah Desa dalam
Pencegahan dan Penanggulangan Stunting. Kelima, dilakukannya pembinaan 136
kader pembangunan manusia (KPM), 518 posyandu, 978 kader tim pendamping
keluarga (TPK) dan 155 lembaga masyarakat desa/kelurahan.
Selain itu, penurunan stunting di Negeri
Junjungan tidak hanya dilakukan oleh Pemkab Bengkalis saja, tapi berbagai
stakeholder dan elemen masyarakat ikut andil dan terlibat. Seperti bantuan
keuangan dari Baznas Kabupaten Bengkalis sebesar Rp.23.600.000 di tahun 2022.
Lalu, program bapak asuh anak stunting oleh Dandim 0303 Bengkalis dan Kejaksaan
Negeri Bengkalis, serta pemberian makan tambahan oleh Pertagas dan PT Pertamina
Hulu Rokan.
"Dan masih banyak inovasi-inovasi lain
yang telah dilakukan oleh Pemkab Bengkalis guna mendukung dan menyukseskan
penurunan stunting di wilayah Kabupaten Bengkalis," ujarnya, Kamis (25/5/2023).
Selain pemaparan selama 10 menit. Turut
ditayangkan keberhasilan penurunan stunting itu dalam bentuk video durasi 5
menit. Kegiatan diakhiri sesi tanya jawab selama 30 menit. Selain pemaparan,
acara ini juga turut menampilkan pameran yang diikuti 11 kabupaten/kota dan
stakeholder terkait. Mendampingi Bupati Kasmarni, hadir Plt Sekda dr Ersan
Saputra, Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan dan Pembangunan Bustami HY, Kepala
Bappeda Rinto, Kepala Disdalduk-KB H Hambali dan Plt Kadis PMD H Ismail. Baca
Juga : MPP Bengkalis Miliki 291 Pelayanan Perizinan Juga tampak hadir Kadis
Parbudpora Edi Sakura, Kadis PUPR Ardiansyah, Kadis Perhubungan Agus Sofyan,
Kadis Perikanan Hj Kholijah, Kepala DPMPSP Basuki Rakhmad dan Direktur RSUD
Bengkalis, dr Azahari Effendy***
Leave Comments